Public
relation membantu masyarakat kita yang rumit dan pluralistis untuk menjangkau
dan berfungsi secara lebih efektif dengan meningkatkan pengertian timbal balik
antara kelompok masyarakat dan lembaga. Public relation berfungsi mendorong
agar kebijakan pribadi dan kebijakan masyarakat berjalan dengan serasi.
Public
relation bergerak dalam berbagai macam lembaga dalam masyarakat, seperti
bisnis, serikat buruh, instansi pemerintah, asosiasi social, yayasan, rumah
sakit, dan lembaga pendidikan serta agama. Untuk mencapai sasaran mereka,
lembaga-lembaga ini harus mengbangkan hubungan efektif dengan berbagai lapisan
masyarakat atau kalangan seperti karayawan, anggota, pelanggan, warga setempat,
pemegang saham dan institusi-institusi lain, dan dengan masyarakat secara luas.
Manajemen
lembaga perlu memahami sikap dan nilai-nilai kalangan masyarakatnya agar
berhasil menjangkau sasaran lembaganya. Sasaran itu sendiri dibentuk oleh lingkungan
eksterm. Praktisi public relation bertindak sebagai konsultan bagi manajemen,
dan sebagai mediator, membantu mengupas tujuan pribadi menjadi kebijakan dan
tindakan yang wajar, dan dapat diterima oleh masyarakat umum.
Sebagai
satu fungsi manajemen, public relation mencakup kegiat sebagai berikut:
1. Mengantisipasi,
mengnalisis, dan mengupas pendapat masyarakat, sikap dan isu yang mungkin
membawa dampak, entah baik atau buruk, bagi operasional dan rencana organisasi.
2. Memberi
konsultasi kepada manajemen di semua tingkat dalam organisasi sehubungan dengan
keputusan kebijakan, rangkaian tindakan dan komunikasi, mempertimbankan
seluk-beluk kebijakan dan tanggung jawab
sosial atau kewargaan dari organisasi.
3. Melakukan
riset dan evaluasi, secara berkesinambungan, program-program tindakan dan
komunikasi untuk mendapatkan pengertian masyarakat yang telah dihubungi demi
keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Kegiatan ini mungkin termasuk
pemasaran, pencarian dana, hubungan dengan karyawan, msyarakat atau pemerintah
dan program-program lain.
4. Merencanakan
dan melaksanakan usaha-usaha organisasi untuk memengaruhi atau mengubah
kebijakan masyarakat,
5. Menentukan
tujuan, merencanakan, menganggarkan, merekrut dan melatih staf,
mengembangkan fasilitas – ringkasnya, mengelola sumber daya yang dibutuhkan
untuk melaksanakan semua kegiatan di atas.
Contoh
dari ilmu pengetahuan yang mungkin perlu dikuasai oleh praktisi public
relaition professional mencakup seni komunikasi, psikologi, psikologi social, sosiologi,
ilmu politik, ekonomi dan prinsip-prinsip manajemen dan etika. Pengetahuan
dan kecakapan teknis diperlukan untuk riset opini, analisis isu umum, hubungan
media, pengiriman surat, pemasangan iklan kelembagaan, publikasi, produksi
film/video, peristiwa khusus, sambutan dan presentasi.
Dalam
membantu mengupas dan melaksanakan kebijakan, praktisi public relation
menggunakan segala macam kecakapan komunikasi professional dan memainkan peran
terpadu baik dalam organisasi maupun antarorganisasi dengan lingkungan eksterm.
No comments:
Post a Comment
Silahkan baca dan share