Home About
JIKA ADA YANG DITANYAKAN ATAU DATA YANG KALIAN BUTUHKAN, SILAHKAN BERKOMENTAR PADA MATERI TERSEBUT...TERIMAKASIH

Wednesday, 30 October 2019

PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PROSES PERUBAHAN DI BIDANG PENDIDIKAN



PENDAHULUAN
       Pengaruh globalisasi semakin terasa dengan semakin banyaknya saluran informasi dalam berbagai bentuk seperti elektronik maupun non-elektronik seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, telpon, fax, komputer, internet, satelit komunikasi dan sebagainya. Teknoligi komunikasi dan informasi yang terus berkembang cenderung akan mempegaruhi segenap bidang pendidikan kejuruan dan pelatihan yang akan semakin banyak diwarnai oleh teknologi komunikasi dan informasi. Secara khusus untuk pendidikan dan pelatihan akan dirasakan adanya kecenderungan-kecenderungan sebagai berikut:
  1. Bergesernya pendidikan dan pelatihan dari sistem berorientasi pada guru/dosen/lembaga ke sistem yang berorientasi pada siswa/mahasiswa peserta didik
  2. Tumbuh dan makin memasyarakatnya pendidikan terbuka/jarak jauh
  3. Semakin banyaknya sumber belajar yang tersedia
  4. Diperlukannya standar kualitas global dalam rangka persaingan global dan
  5. Semakin diperlukannya pendidikan sepanjang hayat (life long learning).
       Aplikasi teknologi komunikasi dan informasi telah memungkinkan terciptanya lingkungan belajar global yang berhubungan dengan jaringan yang menempatkan siswa di tengah-tengah pembelajaran, dikelilingi oleh sumber belajar dan layanan belajar elektronik. Untuk itu, sistem pendidikan konvensional seharusnya menunjukkan sikap belajar yang bersahabat dengan alternatif cara belajar baru yang sarat dengan teknologi.


PEMBAHASAN
  1. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi
       Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi komunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global. Arti teknologi informasi bagi dunia pendidikan seharusnya berarti tersedianya saluran atau sarana yang dapat dipakai untuk menyiarkan program pendidikan. Pemanfaatan teknologi informasi dalam dunia pendidikan sudah merupakan kelaziman. Membantu menyediakan komputer dan jaringan yang menghubungkan rumah murid dengan ruang kelas, guru, dan administrator sekolah. Semuanya dihubungkan ke internet, dan para guru disini dilatih menggunakan komputer pribadi.
       Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Kemudian untuk profesi seperti sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis, dan asosiasi profesi. Sarana kerjasama antarpribadi atau kelompok yang satu dengan kelompok yang lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran. Perkembangan teknologi informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik.

  1. Implikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi Pada Pendidikan Tingkat Kejuruan
       Sejarah Teknologi Informasi dan Komunikasi dan internet tidak dapat dilepaskan dari bidang pendidikan. Internet di Amerika mulai tumbuh di lingkungan akademis (NSFNET), seperti diceritakan dalam buku “Nerds 2.0.1.” Demikian pula internet di Indonesia mulai tumbuh di lingkunagan akademis (di UI dan ITB), meskipun cerita yang seru justru muncul di bidang bisnis. Mungkin perlu diperbanyak cerita tentang manfaat internet bagi bidang pendidikan.
       Adanya internet membuka sumber informasi yang tadinya susah diakses. Sekarang akses Internet terhadap informasi sudah bukan menjadi masalah lagi. Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi yang mahal harganya. Dengan adanya internet memungkinkan seseorang di Indonesia untuk mengakses perpustakaan-perpustakaan di luar negeri. Mekanisme akses perpustakaan dapat dilakukan dengan menggunakan program khusus (biasanya menggunakan standar Z39.50 seperti WAIS), aplikasi telnet (seperti pada aplikasi hytelner) atau melalui web browser (Netscape dan Internet Explorer). Sudah banyak cerita tentang pertolongan internet dalam penelitian, tugas akhir. Tukar menukar informasi atau tanya jawab dengan pakar dapat dilakukan melalui internet. Tanpa adanya internet banyak tugas akhir dan thesis yang mungkin membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk diselesaikan.
       Kerjasama antarpakar dengan mahasiswa yang letaknya berjauhan secara fisik dapat dilakukan dengan lebih mudah. Dahulu, seseorang harus berkelana atau berjalan jauh untuk menemui seorang pakar untuk mendiskusikan sebuah masalah. Saat ini hal ini dapat dilakukan dari rumah dengan mengirimkan email. Makalah dan penelitian dapat dilakukan dengan saling tukar menukar data melalui internet, via email, atau pun dengan menggunakan mekanisme file sharing. Bayangkan apabila seorang mahasiswa di Irian dapat berdiskusi masalah kedokteran dengan seorang pakar di Universitas terkemuka di pulau Jawa. Mahasiswa dimanapun di Indonesia dapat mengakses pakar atau dosen yang terbaik di Indonesia bahkan di dunia. Batasan geografis sudah bukan menjadi masalah lagi. Sharring information juga sangat dibutuhkan dalam bidang penelitian agar penelitian tidak berulang (reinvent the well). Hasil-hasil penelitian di perguruan tinggi dan lembaga penelitian dapat digunakan bersama-sama sehingga mempercepat proses perkembangan ilmu dan teknologi.
       Distance learning dan virtual university merupakan sebuah aplikasi baru bagi internet. Bahkan tak kurang pakar ekonomi Peter Drucker mengatakan bahwa “Triggered bu the nternet, continuing adult education mat will become our greates growth industry”. Virtual university memiliki karakteristik yang scalabel yaitu dapat menyediakan pendidikan yang diakses oleh orang banyak. Jika pendidikan hanya dilakukan dalam kelas biasa, berapa jumlah orang yang dapat ikut serta dalam satu kelas? Jumlah peserta mungkin hana dapat diisi 50 orang. Virtual university dapat diakses oleh siapa saja, darimana saja.
       Inisiatif-inisiatif penggunaan IT dan internet di bidang pendidikan di Indonesia sudah mulai bermunculan. Salah satu inisiatif yang sekarang sedang giat dilakukan adalah program “Sekolah 2000”, dimana ditargetkan sejumlah sekolah (Khususnya SMU dan SMK) terhubung ke internet pada abad 20 ini.
  1. E-Learning
       Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan tatap muka konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka. (Mukhopadhyay M., 1995) sebagai contoh kita lihat di Prancis proyek “Flexibel Learning”. Hal ini mengingatkan pada ramalan Ivan Illich awal tahun 70-an tentang “Pendidikan tanpa sekolah (Deschooling Socheity) yang secara extrim guru tidak lagi diperlukan. Masuknya pengaruh globalisasin, pendidikan masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner, serta terkain pada produktifitas kerja “saar itu juga dan kompetitif”.
       Kecenderungan dunia pendidikan di Indonesia di masa mendatang adalah:
  1. Berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (Distance Learning)
  2. Kemudahaan untuk menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak jauh perlu dimasukkan sebagai strategi utama
  3. Sharing resource bersama antar lembaga pendidikan/latihan dalam sebuah jaringan
       Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam bidang pendidikan, maka pada saat ini sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan media internet untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya. Seperti melihat nilai mahasiswa secara online, mengecek keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas yang diberikan dosen dan sebagainya, semuanya itu sudah dapat dilakukan.
      E-Learnig sendiri merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar yang dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program pendidikan. Selain itu E-Learning mempermudah interaksi antar peserta didik dengan bahan atau materi, peserta didik dengan dosen atau guru/instruktur maupun sesama peserta didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Dengan kondisi yang demikian itu peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.
       Dalam e-learning, faktor kehadiran guru atau pengajar otomatis menjadi berkurang atau bahkan tidak ada. Hal ini disebabkan karena yang mengambil peran guru adalah komputer dan panduan-panduan elektronik yang dirancang oleh "contents writer", designer e-learning dan pemrogram komputer. Dengan adanya e-learning para guru/dosen/instruktur akan lebih mudah :
  1. melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang mutakhir
  2. mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna meningkatkan wawasannya
  3. mengontrol kegiatan belajar peserta didik.
       Kehadiran guru sebagai makhluk yang hidup yang dapat berinteraksi secara langsung dengan para murid telah menghilang dari ruang-ruang elektronik e-learning ini. Inilah yang menjadi ciri khas dari kekurangan e-learning yang tidak bagus. Sebagaimana asal kata dari e-learning yang terdiri dari e (elektronik) dan learning (belajar), maka sistem ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Namun demikian, dengan media internet sangat dimungkinkan untuk melakukan interaksi antara dosen dan siswa baik dalam bentuk realtime (waktu nyata) atau tidak. Dalam bentuk realtime dapat dilakukan misalnya dalam suatu chatroom, interaksi langsung dengan real audio atau real video, dan online meeting. Yang tidak real time bisa dilakukan dengan mailing list, discussion group, news group, dan bulletin board. Dengan cara di atas interaksi dosen dan mahasiswa di kelas mungkin akan tergantikan walaupun tidak 100%. Bentuk-bentuk materi, ujian, kuis, dan cara pendidikan lainnya dapat juga diimplementasikan ke dalam web, seperti materi dosen dibuat dalam bentuk presentasi di web dan dapat didownload oleh siswa. Demikian pula dengan ujian dan kuis yang dibuat oleh dosen dapat pula dilakukan dengan cara yang sama. Penyelesaian administrasi juga dapat diselesaikan langsung dalam satu proses registrasi saja, apalagi didukung dengan metode pembayaran online.
  1. Distance Learning (on line)
       Pendidikan jarak jauh adalah sekumpulan metoda pengajaran dimana aktivitas pengajaran dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar. Pemisah kedua kegiatan tersebut dapat berupa jarak fisik, misalnya karena peserta ajar bertempat tinggal jauh dari lokasi institusi pendidikan. Pemisah dapat pula jarak non-fisik yaitu berupa keadaan yang memaksa seseorang yang tempat tinggalnya dekat dari institusi pendidikan namun tidak dapat mengikuti kegiatan pembelajaran di institusi tersebut. Keterpisahan kegiatan pengajaran dari kegiatan belajar adalah ciri yang khas dari pendidikan jarak jauh.
       Distance learning, merupakan bidang pendidikan yang berfokus pada pengajaran dan andragogy, teknologi, dan instruksi desain sistem yang bertujuan untuk memberikan pendidikan kepada siswa yang tidak secara fisik "pada situs". Rather than attending courses in person, teachers and students may communicate at times of their own choosing by exchanging printed or electronic media, or through technology that allows them to communicate in real time and through other online ways. Ini memungkinkan guru dan siswa untuk berkomunikasi secara real time dan melalui cara online. Tersedia jenis teknologi yang digunakan dalam distance learning, yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: sinkronis dan asynchronous. Synchronous technology is a mode of online delivery where all participants are "present" at the same time. Teknologi yang sinkronis adalah modus online pengiriman dimana semua peserta adalah "hadir" pada saat yang bersamaan. Requires a timetable to be organized. Membutuhkan waktu untuk berorganisasi. Asynchronous technology is a mode of online delivery where participants access course materials on their schedule. Asynchronous teknologi adalah modus online di mana peserta penyampaian materi kuliahnya akses pada jadwal mereka. Students are not together at the same time. Siswa tidak bersama pada saat yang bersamaan. Contohnya melalui telepon, video conferencing, dan web conferencing. Sedangkan sinkronis belajar merujuk kepada sekelompok orang belajar hal-hal yang sama pada waktu yang sama di tempat yang sama. This is the type of pedagogy practiced in most schools and undergraduate programs, but not in graduate programs. Ini adalah jenis pengajaran yang dipraktikkan di sebagian besar sekolah dan sarjana program, tetapi tidak di program pascasarjana. Lecture is an example of synchronous learning. Kuliah ini merupakan contoh sinkronis belajar. But, with the advent of web conferencing tools, people can learn at the same time in different places as well. Tetapi, dengan kedatangan web conferencing, orang dapat mempelajari pada waktu yang sama di tempat berbeda juga. Contohnya audiocassette, videocassette, email, papan pesan forum, materi cetak dan pesan suara/fax.
a.      Kelebihan-kelebihan Distance Learning:
Pertama,dimungkinkan terjadinya distribusi pendidikan ke semua penjuru Tanah Air dengan kapasitas daya tampung yang tidak terbatas, karena tidak memerlukan ruang kelas. Guru dan murid tidak perlu bertatap muka secara langsung dalam ruang kelas, karena yang digunakan adalah fasilitas komputer yang dihubungkan dengan internet atau intranet. Sehingga, dengan belajar seperti ini akan mengurangi biaya operasional pendidikan, seperti biaya pembangunan dan pemeliharaan gedung, transportasi, pemondokan, kertas, alat tulis dan sebagainya.
Kedua, tidak terbatas oleh waktu. Pembelajar dapat menentukan kapan saja waktu untuk belajar, sesuai dengan ketersediaan waktu masing-masing. Proses pembelajaran ini sangat cocok diterapkan bagi karyawan/pegawai. Proses pendidikan tidak perlu mengganggu waktu bekerja mereka. Sehingga, karyawan/pegawai masih tetap berkontribusi bagi perusahaan tempat mereka bekerja.
Ketiga, pembelajar dapat memilih topik atau bahan ajar sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masing-masing. Hal ini sangat baik karena dapat mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. Seperti diyakini kaum pendidik, bahwa pembelajar akan sangat efektif manakala sesuai dengan keinginan dan kebutuhan peserta didik.
Keempat, lama waktu belajar juga bergantung pada kemampuan masing-masing pembelajar. Kalau si pembelajar telah mencapai tujuan pembelajaran, ia dapat menghentikannya. Sebaliknya, apabila si pembelajar masih memerlukan waktu untuk mengulangi kembali subjek pembelajarananya, dia bisa langsung mengulanginya tanpa tergantung pada pembelajar lain atau pengajar.
Kelima, adalah keakuratan dan kekinian materi pembelajaran. Mengingat, materi pembelajaran disimpan dalam komputer, berarti materi itu mudah diperbarui sesuai dengan perkembangan iptek. Kaum pembelajar dapat menanyakan hal-hal yang kurang dipahami secara langsung kepada pengajar, sehingga keakuratan jawaban dapat terjamin.
Keenam, pembelajar jarak jauh ini dapat dilaksanakan secara interaktif, sehingga menarik perhatian pembelajar.
b.      Kekurangan Distance Learning:
Pertama, tingginya kemungkinan gangguan belajar. Karena sifat cara pendidikan jarak jauh ini merupakan belajar mandiri, sehingga kemungkinan terjadi gangguan selama belajar sangat mungkin, hal ini bergantung pada motivasi masing-masing pembelajar. Demikian pula dengan kemungkinan terhentinya program pembelajaran.
Kedua, kesulitan mendapat penjelasan pengajar/fasilitator yang sesegera mungkin apabila si pembelajar mendapatkan kesulitan. Si pembelajar harus menunggu pengajar untuk membuka internetnya.
Ketiga, adalah pemahaman pembelajar terhadap bahan ajar. Bisa saja terjadi kesalahan visi dan persepsi terhadap tujuan yang ditentukan. Si pembelajar merasa bahwa dia telah mencapai tujuan pembelajaran; sedangkan pengajar/fasilitator masih menganggap belum tercapai sepenuhnya. Tetapi, kesalahan visi dan persepsi ini dapat ditanggulangi, karena setiap akhir paket pembelajaran diadakan evaluasi dan refleksi.
Namun demikian, ada beberapa kendala penyelenggaraan pembelajaran jarak jauh on-line ini. Pertama, pengguna jasa internet masih sedikit. Meskipun bisnis internet sudah cukup berkembang pesat, tetapi jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 200 juta jiwa, itu berarti dapat dikatakan jumlah 50.000 pelanggan masih sangat sedikit. Kedua, jumlah perusahaan internet service provider juga dirasakan masih kurang, sehingga saat ini masih banyak perusahaan internet service provider yang bandwidth-nya sudah penuh sesak. Hal ini akan menghambat terjadinya proses pembelajaran jarak jauh on-line.  Ketiga, mengubah paradigma pendidikan konvensional tatap muka dalam kelas menjadi belajar mandiri dalam menghadapi komputer tidaklah mudah. Hal ini memerlukan proses pengedukasian masyarakat secara terus-menerus. Keempat, harga perangkat komputer masih dirasakan sangat mahal. Meksipun ada beberapa kelemahan dalam sistem pembelajaran jarak jauh on-line dan kendala dalam penyelenggaraannya, tetapi mengingat keunggulan dan prospek penyelenggaraan ke depan serta untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat secara luas, - terutama bagi mereka yang tidak tertampung dalam ruang belajar di kelas, atau masyarakat yang masih jauh dari pusat pendidikan – program itu perlu bagi penyelenggara pendidikan untuk menyelenggarakan sistem pendidikan jarak jauh on-line ini.

c.       Virtual School dan Virtual University
       Virtual university merupakan sebuah aplikasi baru bagi masyarakat. Virtual university memiliki karakteristik yang scalabel, yaitu dapat menyediakan pendidikan yang diakses pleh orang banyak. Jika pendidikan hanya dilakukan dalam kelas biasa, berapa jumlah orang yang dapat ikut serta dalam satu kelas? Jumlah peserta mungkin hanya dapat diisi oleh 40-50 orang. Virtual university dapat diakses oleh siapa saja, dimana saja. Penyediaan layanan virtual university ini adalah www.ibuteledukasi.com. Mungkin sekarang ini virtual university layanannya belum efektif karena teknologi yang masih minim. Namun diharapkan di masa depan virtual university ini dapat menggunakan teknologi yang lebih handal semisal video streaming yang di masa mendatangakan dihadirkan oleh ISP lokal, sehingga tercipta suatu sistem belajar mengajar yang efektif yang diimpikan oleh setiap ahli IT di dunia pendidikan.
       Virtual school juga diharapkan untuk hadir pada jangka waktu satu dasawarsa ke depan. Bagi Indonesia, manfaat-manfaat yang disebutkan di atas sudah dapat menjadi alasan yang kuat untuk menjadikan internet sebagai infrastruktur bidang pendidikan.





No comments:

Post a Comment

Silahkan baca dan share