Nama : Rika Hanifa
NPM : 18811948
Fakultas : Ilmu Komunikasi Universitas Gunadarma
UJIAN AKHIR SEMESTER MATAKULIAH
PUBLIC SPEAKING
1. Public Speaking
adalah…
Secara
umum public speaking artinya
berbicara di depan umum, yaitu seseorang berkomunikasi secara lisan tentang
sesuatu hal atau topic di hadapan banyak orang. Tujuannya adalah untuk
mempengaruhi, mengajak, mendidik, mengubah opini masa, memberikan penjelasan
dan memberikan informasi kepada masyarakat di suatu tempat tertentu.
2. Retorika
adalah…
Retorika
adalah gaya, seni atau keterampilan seseorang dalam berbicara. Berbicara
berarti mengucapkan kata atau kalimat kepada seseorang atau sekelompok orang
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan retorika seseorang tidak akan
berbicara tanpa makna (asal bicara) namun ia mampu menyampaikan pesan pada
tempat yang tepat, waktu yang tepat, menggunakan cara-cara yang efektif, mampu
mengucapkan kata-kata dengan tepat, benar, jelas dan mengesankan si pendengar.
Sehingga, pesan yang disampaikan selain mudah dimengerti oleh pendengar, juga
diharapkan mampu mempengaruhi pendengar.
3. Public speaking
yang baik akan membantu anda dalam berkarir, termasuk ketika anda bekerja di
bidang lain.
Maksud
kalimat tersebut adalah ketika seseorang telah memiliki kemampuan berbicara/berkomunikasi
artinya dia mampu berkomunikasi dan menggunakan kalimat-kalimat yang tepat
dalam berbicara, besar kemungkinan seseorang itu akan mampu membuat orang lain
berubah untuk melakukan sesuatu. Karena banyak orang yang masih memandang bahwa
komunikasi adalah bukan sesuatu yang penting, mereka lebih mengutamakan aksi
ketimbang komunikasi. Padahal orang yang pandai berkomunikasi lebih banyak
memiliki ide-ide cemerlang disetiap ucapannya, dan hal ini yang memudahkan
seseorang dapat diterima di segala lini bahkan dibutuhkan. Berkerja di bidang
apapun, orang tidak melulu melihat bagaimana seseorang bekerja saja, tetapi
mereka juga akan memperhatikan bagaimana kemampuan berkomunikasinya. Jika
keduanya (aksi dan komunikasi) telah dikuasai maka karir puan akan sangat mudah
mengikuti.
4. Hal-hal
yang harus dipersiapkan oleh seorang moderator:
4.1 Yang
perlu dipersiapkan:
Pertama,
jika saya ditunjuk menjadi seorang moderator hal yang pertama akan saya lakukan
adalah mempelajari karakteristik dan sifat audience yang akan hadir di acara,
apakah audiencenya adalah mahasiswa, orang tua, anak-anak atau pejabat kah. Hal
ini penting, karena seorang moderator pun perlu menyesuaikan diri dengan
audience.
Kedua,
hal yang paling penting lagi yang perlu dipersiapkan oleh seorang moderator
adalah susunan acara, jangan sampai seorang moderator ketika jalannya acara
tidak dapat mengefisiensi waktu. Sehingga acara bica lebih lama atau lebih
cepat di luar susunan acara.
Ketiga,
menyediakan naskah sebagai antisipasi jika moderator tidak mampu
berimprovisasi. Kemudian perhatikan pula penampilan (kostum), jangan sampai
memberikan kesan yang buruk dihadapan audience.
4.2 Memandu
acara, sebagai moderator:
Dalam memandu sebuah
acara moderator harus pandai mengatur waktu, mengatasi sikap audience yang
beragam dan mampu membatasi pertanyaan-pertanyaan yang kemungkinan akan ada.
Moderator akan mampu menjembatani antara narasumber dan audience/penanya.
5. Perbedaan
acara formil dan nonformil
5.1 Acara
Fromil
Acara formil atau
formal adalah acara yang memiliki aturan baku dan setiap aturannya harus
dipatuhi oleh hadirin atau orang-orang yang hadir dalam acara. Acara ini
ditandai dengan adanya susunan acara yang pasti, bahasa yang formal atau resmi,
dan hadirin yang hadir memakai pakaian yang sesuai dengan acara.
5.2 Sedangkan
acara nonformil adalah acara yang aturan berbahasa dan berpakaiannya bebas.
Contohnya seperti acara ulang tahun teman, lomba-lomba dan sebagainya.
6. Mengatasi
speechless di depan umum
speechless
adalah saat dimana seseorang kehilangan topik pembicaraan atau kebingungan
untuk menentukan kalimat apa yang akan di katakan. Ketika mengalami specchless
di depan umum, cara mengatasinya adalah mengalihkan pembicaraan ke arah topic
lain yang masih bersangkutan, intinya jangan sampai kita terlihat gugup dan
dungu di depan orang yang sedang kita ajak bicara. Pembicara bisa mengatasi hal
tersebut dengan membuka pertanyaan kepada audience terkait topic hal yang
sedang dibahas. Atau dengan berinteraksi dengan audience.
7. Sikap
percaya diri yang benar dan yang palsu
7.1 Percaya
diri yang benar, dalam mengatasi sikap ini saya akan menghargai diri saya
sendiri, tidak sombong, percaya akan kemampuan diri sendiri, selalu menghormati
orang lain, mengakui keberhasilan orang lain, memiliki motivasi yang tinggi dan
bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang saya terima.
7.2 Percaya
diri yang palsu bisa diartikan tinggi hati atau sombong. Orang ini biasanya
minder dan cenderung menganggap orang lain sebagai ancaman bagi dirinya. Dalam
menghadapi hal ini saya meyakinkan diri saya sendiri, bahwa saya memiliki
kemampuan yang mungkin tidak dimiliki oleh orang lain, dengan catatan tidak
menyombongkan diri. Memberanikan diri untuk tampil dan menganggap orang-orang
yang sebelumnya saya anggap sebagai ancaman bagi diri saya sebagai sahabat atau
karib terdekat saya.
No comments:
Post a Comment
Silahkan baca dan share