Berita (news),
berdasarkan definisinya, bukan berarti daftar "sesuatu yang selalu
begini tetapi tidak pernah begitu." Situasi dan perbedaan bisa mengubah
sesuatu menjadi berita.
untuk memahami berita, poin-poin berikut ini penting untuk diketahui:
1. Berita harus faktual, tetapi tidak semua fakta adalah berita.
2. Berita mungkin berupa opini, khususnya dari tokoh atau otoritas dibidang tertentu.
3. Berita terutama adalah tentang orang, tentang apa yang mereka katakan dan lakukan.
4. Berita tidak selalu berupa laporan kejadian terkini
teks lengkap dari berita tidak selalu tentang peristiwa terbaru. sering kali paragraf pertama dan paragraf
selanjutnya memuat fakta dan opini yang membuat berita lama menjadi baru kembali.
5. Apa-apa yang merupakan berita penting bagi suatu universitas atau komunitas mungkin tidak penting atau
kurang penting atau bahkan tidak punya niat berita bagi komunitas atau universitas lain.
6. Apa-apa yang menjadi berita di satu komunitas atau universitas mungkin juga merupakan berita bagi
setiap komunitas atau universitas lainnya.
7. Apa-apa yang hari ini menjadi berita sering kali sudah bukan berita lagi keesokan harinya.
8. Apa yang dianggap berita oleh seseorang belum tentu dianggap berita pula oleh orang lain.
9. Dua faktor yang penting bagi berita, daya tarik dan arti penting, tidak selalu sinonim.
daya tarik dan arti penting tidak selalu sinonim karena berita baru yang paling penting tidak selalu menarik.
Contoh no 9:
Misal,
ada dua berita di halaman utama: dewan sekolah mengumumkan pembangunan
tempat olahraga baru dan direktur atletik dituntut atas tuduhan
pelecehan seksual oleh seorang pelatih sekolah. jika anda tidak tahu
sebelumnya kejadian itu sebelum diberitakan, mana yang akan Anda baca
terlebih dahulu? mana yang lebih menarik begi Anda? mana yang lebih
penting dan memengaruhi Anda? jika andamenganggap tuduhan pelecehan
seksual lebih menarik ketimbang pembangunan gedung olahraga baru, tetapi
Anda menganggap bangunan baru itu lebih penting bagi kehidupan Anda,
maka kasus ini mengilustrasikan konflik antara daya tarik dan arti
penting dari sebuah berita.
Hard News dan Soft News
Berita dapat didefinisikan sebagai "hard news" atau "soft news." Hard News (berita
hangat) punya arti penting bagi banyak pembaca, pendengar dan pemirsa
biasanya berisi kejadian yang "terkini" yang baru saja terjadi atau akan
terjadi di pemerintahan, politik, hubungan luar negeri, pendidikan,
kenegaraan, agama, pengadilan, pasar finansial, dan sebagainya. Soft News
(berita ringan) biasanya kurang penting karena isinya menghibur walau
kadang memberi informasi penting. Berita jenis ini sering kali bukan
berarti terbaru. Di dalamnya memuat berita human interest atau jenis rubrik feature. Berita jenis ini lebih menarik emosi ketimbang akal pikiran.
Hard News,
meski punya arti penting, biasanya tidak banyak menarik pembaca,
pendengar atau pemirsa, karena isinya kurang menarik bagi banyak orang
dan sering kali lebih sulit dipahami ketimbang soft news,
terutama jika orang tidak mengikuti perkembangan beritanya setiap hari.
Sering kali berita ini ditulis oleh reporter yang berpengalaman dan
memiliki keahlian, misalnya, di bidang politik luar negeri atau sains.
Interpretasi ini, yang terkadang berkaitan dengan opini, biasanya memuat
sudut pandang si penulis.
Menghubungkan Fakta, Daya Tarik dan Audien
Basis
dari semua berita adalah fakta, dan ada hubungan dependen antara fakta
dan audien (pembaca, pendengar, pemirsa), fakta dan daya tarik, dan
fakta dan audien. Pada dasarnya tugas seorang reporter adalah membuat
fakta menjadi menarik bagi audien tertentu. Karenanya, seorang reporter
untuk majalah berita sekolah harus menulis berita yang menarik bagi
pembaca sekolah. Berita untuk sekolah akan ditulis dengan cara yang
berbeda dengar berita untuk koran nasional. Audien untuk masing-masing
medium umumnya berbeda, meski mungkin juga sama. Berita harus menarik
tetapi tidak semua fakta adalah menarik bagi semua orang. Derajat dan
keluasan daya tarik ini akan bervariasi. Satu berita mungkin punya daya
tarik tinggi bagi sejumlah kecil orang. Berita lainnya mungkin menarik
bagi banyak orang. Berita ini terutana jika juga amat penting, akan
menjadi berita nomor 1 dan mendapat tempat utama di halaman utama koran
atau akan menjadi berita utama yang dibacakan pada siaran berita.
Editor
menyadari bahwa koran, website atau program siaran berita mereka harus
menarik banyak audien. Mereka memilih berbagai macam berita dengan
tingkat daya tarik dan arti penting yang bervariasi dengan harapan dapat
menjangkau sebanyak mungkin audien. Koran dan siaran berita harus punya
setidaknya satu berita untuk semua orang. Editor yang cerdas tau
demografi audien mereka dan memublikasikan berita yang bisa memenuhi
kebutuhan dan keinginan audien itu.
No comments:
Post a Comment
Silahkan baca dan share