Home About
JIKA ADA YANG DITANYAKAN ATAU DATA YANG KALIAN BUTUHKAN, SILAHKAN BERKOMENTAR PADA MATERI TERSEBUT...TERIMAKASIH

Sunday, 15 December 2019

Filsafat Komunikasi

Nama                          : Rika Hanifa
NPM                           : 18811948
Kelas                           : 3MA01
Judul Penelitian          :
Analisis Framing Isu Perselisihan Faksi Jihad dalam Konflik Suriah pada Situs Berita Online Republika.co.id dan Kiblat.net

Dalam perspektif filsafat ilmu, validitas pengetahuan yang dihasilkan melalui penelitian sangat tergantung pada koherensi antara ontologi, epistemologi dan methodologi yang digunakan oleh peneliti. Oleh karenanya seorang peneliti yang baik adalah peneliti yang paham betul landasan filsafat yang digunakan dalam peroses penelitian.
Ontologi adalah asumsi yang penting tentang inti dari fenomena dalam penelitian. Pertanyaan dasar tentang ontologi menekankan pada apakah “realita” yang diteliti objektif ataukah “realita” adalah produk kognitif individu. Debat tentang ontologi menghasilkan dua perbedaan, (1) realisme, menganggap bahwa dunia sosial ada secara independen dari apresiasi individu, (2) nominalisme, menganggap bahwa dunia sosial yang berada di luar kognitif individu berasal dari sekedar nama, konsep, dan label yang digunakan untuk menyusun realita.
Aspek ontologis berkenaan dengan apa yang ingin diketahui, apa yang dipikirkan atau apa yang menjadi masalah. Aspek ontologis dalam Ilmu Komunikasi adalah proses linear antara komunikator dan komunikan yang saling bertukar pesan melalui media, hingga seiring berkembangnya zaman faktor manusia mulai diperhitungkan lalu lahirlah bentuk-bentuk komunikasi lainnya seperti komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok, komunikasi massa dan lainnya.
Adapun aspek ontologis dalam Ilmu Komunikasi tersebut peneliti khususkan ke dalam bentuk komunikasi massa adalah sebuah proses penyampaian pesan atau pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis secara tidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar. Komunikasi ini dilakukan oleh media atau perantara seperi TV, Radio, Majalah dan Internet. Selain untuk menyampaikan informasi secara menyebar juga tujuan komunikasi ini adalah untuk membentuk opini publik. Media tersebut (TV, Radio, Majalah, Koran, Internet) sebagian besar kontennya adalah berita (informasi), sehingga media apapun atau channel manapun dituntut untuk objektif dan seimbang dalam menyampaikan berita/informasi.
Namun ketika sebagian besar channel-channel dalam media tersebut telah banyak dikuasai oleh kaum kapitalis dan adanya kepentingan-kepentingan tertentu di balik kepemilikan media, menjadikan produk berita dengan topik yang sama menghasilkan realitas yang berbeda. Dari fenomena tersebut peneliti ingin mengetahui bagaimana proses pembentukan realitas oleh media massa, bagaimana sebuah kasus/peristiwa yang sama dibingkai secara berbeda.
Epistemologi adalah asumsi tentang landasan ilmu pengetahuan (grounds of knowledge) – tentang bagaimana seseorang memulai memahami dunia dan mengkomunikasikannya sebagai pengetahuan kepada orang lain. Debat tentang epistemologi dibedakan menjadi dua antara positivisme (berusaha menjelaskan dan memprediksi apa yang akan terjadi pada dunia sosial dengan mencari kebiasaan dan hubungan kausal antara elemen pokoknya) dan antipositivisme (menentang pencarian hukum atau kebiasaan pokok dalam urusan dunia sosial yang berpendapat bahwa dunia sosial hanya dapat dipahami dari sudut pandang individu yang secara langsung terlibat dalam aktifitas yang diteliti).
Aspek epistemologi berkenaan dengan bagaimana ilmu mempelajari objek studi dengan menggunakan metode yang ilmiah. Di dalam metode penelitian terdapat pendekatan dan paradigma penelitian. Dalam penelitian yang dilakukan, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dan paradigma konstruktivis. Kaitan antara fenomena (perbedaan realitas media dengan realitas sebenarnya) dengan paradigma ini dapat dilihat melalui pandangannya yang menyatakan bahwa bahasa tidak lagi hanya dilihat sebagai alat untuk memahami realitas objektif saja dan  dipisahkan dari subjek sebagai penyampaian pesan, subjek justru memiliki kemampuan melakukan kontrol terhadap maksud-maksud tertentu dari setiap wacana.
Penggunaan metode penelitian kualitatif dianggap lebih berorientasi pada konsteks dan kasus, dimaksudkan untuk memberikan gambaran atau pemahaman mengenai gejala (dari perspektif subjek maupun aktor). Selain itu untuk melihat fenomena perbedaan konten realitas media massa peneliti menggunakan metode analisis framing (analisis isi bingkai berita). Diharapkan dengan metode analisis tersebut peneliti dapat mengetahui bagaimana konten realitas dari suatu peristiwa ditampilakn secara berbeda antara satu media dengan media lainnya, serta dilengkapi dengan  observai/wawancara narasumber peneliti berharap dapat mengetahui bagaimana sebenarnya realitas tersebut dibentuk.
Aksiologis, berkenaan dengan aspek guna laksana atau manfaat ilmu. Nilai guna ilmu bisa dilihat secara positif dan normatif. Secara positif nilai guna ilmu adalah untuk mendeskripsikan, menjelaskan dan memprediksikan berbagai fenomena yang sesuai dengan objek studi yang dipelajari. Secara normatif, nilai guna ilmu adalah untuk mengendalikan berbagai fenomena kearah yang diinginkan. Secara normatif aspek aksiologis ilmu erat kaitannya dengan pertimbangan nilai, etika, dan moral. Dalam penelitian aspek aksiologis digambarkan dalam saran-saran atau rekomendasi hasil penelitian.
Dari judul penelitian di atas tujuan serta manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah dapat memberikan sumbangan terhadap ilmu pengetahuan khususnya di bidang komunikasi media massa serta dapat dipakai sebagai acuan atau referensi dalam penelitian lebih lanjut, terutama yang berkaitan dengan pembingkaian (framing) berita serta dapat memberikan pencerahan bagi khalayak luas khususnya audiens media online agar lebih cerdas dan cermat dalam menyikapi berbagai pemberitaan di media online serta mengingatkan awak media massa online untuk tetap konsisten pada etika jurnalistik, objektivitas dan kepentingan publik.
 



No comments:

Post a Comment

Silahkan baca dan share