Logika
erat hubungannya dengan pikiran. Ketika seseorang mampu untuk berfikir maka
harusnya manusia tersebut bisa menemukan logika. Karena logika berasal dari
pikiran. Logika merupakan hasil dari pemikiran seseorang. Dengan logika
seseorang mampu menentukan benar atau salah perkara. Sesuatau yang dianggap
benar ialah sesuatu yang dapat ditangkap oleh orang lain dan memiliki isi sama
dengan apa yang dimaksudkan. Dan sesuatu yang salah adalah sebaliknya.
Sebelum
seseorang berfikir akan perkara maka harus ada sesuatu yang dianggapnya sebagai
pemicu atau masalah yang melatar belakangi adanya logika yang terungkap.
Masalah sangat beragam bentuknya. Kehidupan manusia sangat kental dan berkutat
dengan masalah. Perkara yang tidak bisa dilepaskan ketika manusia hidup adalah.
Karena kehidupan adalah masalah. Masalah bisa dikatakan perkara apabila ia muncul
dan menuntut manusia untuk mencari solusi akan sesuatu yang dipahamkan itu.
Masalah terbesar manusia adalah ia hidup. Masalah tidak selalu berkonotasi
negative. Karena segala yang dilakukan manusia adalah dalam rangka mencari
solusi pada sebuah permasalahan yang harus diterjang.
Surga
dan neraka atau dengan kata lain akherat bukan lagi dimaksudkan dengan masalah
karena tidak ada solusi untuk mencapai pembelaan yang diharapkan. Segala yang
diakherat adalah pasti dan benar. Bukan seperti dunia yang penuh pilihan dan
dalih.
Manusia
mampu menciptakan ilmu pengetahuan karena adanya pemikiran lanjut yang
mengharuskan manusia untuk mencari jawaban atas perkara yang tengah dihadapi.
Maka dari itu ilmu pengetahuan bertujuan untuk menyelesaikan perkara. Ilmu
pengetahuan bukan hanya terpetakan pada ilmu akademis tapi ilmu pengetahuan
cenderung berbicara tentang yang umum. Ilmu berarti sistematika penggunaan
setelah manusia tahu akan yang umum. Ilmu pengetahuan bisa dikatakan dengan
cara hidup.
Manusia
mempunyai naluri untuk membantu kehidupan. Naluri bisa dianggap sebagai logika.
Naluri adalah logika dalam konteks alamiah yakni sesuatu yang tidak memerlukan
ukuran yang pasti untuk menentukan kebenaran yang akan dijalani. Dan ini
biasanya dilakukan dalam keseharian dan tidak perlu ilmu khusus untuk
melakukan. Sebaliknya dengan logika ilmiah yang cenderung ada bertahap dan
tidak harus dilakukan oleh setiap manusia.
Kepastian,
keyakinan, realitas, kesungguhan adalah beberapa dasar manusia untuk berfikir.
Kebenaran yang hakiki merupakan hal yang akan dicari terus menerus sebelum
manusia menemukan keyakinan, kepastian, dan kesungguhan.
andytri.wordpress.com/2010/02/19/logika-dasar-manusia/
No comments:
Post a Comment
Silahkan baca dan share